Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Informasi Penting Yang Wajib Diketahui Tentang Desa Wisata Bahari KKP RI.

Desa Wisata Bahari Wujud Sinergitas KKP RI Membangun Negeri.

Desa Wisata Bahari Pantai Kondo Lombok Timur

Berikut beberapa hal penting tentang Dewi Bahari KKP RI 

Dasar Hukum

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Program Desa Wisata Bahari atau yang dikenal dengan Dewi Bahari merupakan  program yang di tetapkan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.93/2020 Tentang Desa Wisata Bahari.  

Tujuan

Tujuan dari program Dewi Bahari yaitu untuk  pengembangan wisata bahari guna pengelolaan sumberdaya pesisir dan perairan serta pulau-pulau kecil, peningkatan nilai tambah ekonomi dan pelestarian budaya maritime serta kearifan lokal.

Tahapan Pelaksanaan

Program Desa Wisata Bahari dilakukan secara bertahap dan dengan sinergitas, sesuai dengan kriteria penentuan kelas desa berdasarkan identifikasi sebelum ditetapkan sebagai Desa Wisata Bahari. Pembangunan Dewi Bahari dilakukan dengan tahapan: Perencanaan, Pembangunan fasilitasi sarana/prasarana wisata, Pembinaan melalui Peningkatan Kapasitas, dan Pendampingan, Kemitraan, dan Monitoring dan Evaluasi.

Daerah penerima program 

Pembangunan Dewi Bahari tahun 2021, yang dilaksanakan di 15 Kabupaten, beberapa diantaranya mendukung Destinasi Super Prioritas Pariwisata (DSPN), salah satunya Mandalika dilaksanakan di beberapa Kabupaten di NTB: Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur dan Lombok Utara, Bima,dan Sumbawa.

BACA JUGA:Sinergitas KKP RI 2021 Di Lombok Timur

Pembiayaan dan anggaran 

dengan total bantuan Pembangunan Dewi Bahari sebesar Rp.1.655.809.200 yang terdiri dari Perencanaan Pengembangan dan Sarana dan Prasarana Wisata Bahari seperti alat selam, pondok informasi, perahu wisata, tracking mangrove dan Sarana Pendukung lainnya. 

Desa Wisata Bahari Di Lombok Timur.

Pembangunan Dewi Bahari seperti di Lombok Timur, yang dilaksanakan di Desa Padak Guar, Sambelia, diharapkan dapat menjadi destinasi baru yang menarik wisatawan dengan keindahan pantai pasir putihnya dan Pulau Kondo, Bidara dan Pulau Gosong serta wisata mangrove. Atraksi wisa bawah Laut dengan soft coral dan hard coralnya yang masih alami pantas untuk ditawarkan sebagai atraksi wisata. Pola pengelolaan dengan prinsip ekowisata dimana kelompok dengan aktif mengajak wisatawan untuk melakukan trasnplatsasi merupakan salah satu pola pengembangan wisata yang dilakukan oleh masyarakat, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), dengan Komunitas Penyelam NTB (KAPELA NTB) dan SAKA BAHARI.

Desa Wisata Bahari Di Lombok Barat.

Desa Wisata Bahari Lombok Barat. 

Termasuk pembangunan Kawasan wisata mangrove yang dikembangkan di Bagek Kembar Lombok Barat, merupakan ekowisata dengan Prinsip 3E, Ekologi, Ekonomi dan Edukasi, pengembangan kawasan bukan saja mendatangkan ekonomi, tetapi juga merupakan kawasan edukasi sebagai laboratorium alam, untuk menanamkan pengetahuan dan kecintaan terhadap ekosistem laut.

Konsep pengembangan Dewi Bahari

Potensi wisata alam, terlebih pada saat pandemic ini merupakan pilihan yang tepat sebagai destinasi wisata yang perlu dikembangkan, untuk mengembalikan lumpuhnya sektor pariwisata, dan menata kembali potensi wisata bahari agar benar-benar dapat dikelola secara berkelanjutan melalui ekowisata berbasis masyarakat dan potensi lokal.

Kemitraan

Kemitraan yang terjalin dalam pengembangan Dewi Bahari di NTB ini sudah dilakukan dengan Bank Indonesia, PLN, Angkasa Pura dan diharapkan lebih banyak lagi stakekolder yang terlibat.

Manfaat

Kegiatan sinergitas ini yang juga diisi dengan deklarasi bersama mendukung Pembangunan Desa Wisata Bahari oleh Pemerintah daerah baik OPD maupun Pemerintah Desa, diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan kemandirian desa dengan pengembangan potensi wisata jasa kelautan yang dapat dimanfaatkan, bukan saja sumberdaya lautnya yang dieksploitasi.

Hasil yang dicapai.

Pandemi covid 19 yang dimulai sekitar bulan Maret 2020, semakin dirasakan dampaknya bagi sektor pariwisata, demikian pula yang dirasakan oleh masyarakat pesisir sebagai kawasan wisata yang cukup banyak menarik perhatian wisatawan dengan keindahan destinasi wisata alam, seperti wisata bawah laut dengan biodiversitynya, wisata pulau kecil dan wisata pantai dengan pasir putih.

Keberlanjutan program 

Kawasan pesisir yang merupakan sumber mata pencaharian nelayan dan masyarakat pesisir lainnya, harus dapat mensejahterakan mereka, bukan saja menjadi obyek pembangunan tetapi pelaku usaha. Yang mampu mengelola kawasannya dengan kearifan lokalnya, sebagai kawasan yang dikelola secara berkelanjutan untuk generasa selanjutnya.

Posting Komentar untuk "7 Informasi Penting Yang Wajib Diketahui Tentang Desa Wisata Bahari KKP RI."